Grandsyeh kami berkata, "Ini sebuah rahasia yang penting dan berguna. Ini bisa menjadi pengetahuan bagi siapa saja. Sebanyak yang ia ingat dan ketahui, ia akan mendapatkan banyak manfaat.
"Kita bisa mengamati alam raya dan mengetahui bahwa alam ini dipenuhi dengan banyak mahluk, semuanya diciptakan oleh Sang Pencipta. Yang harus kita lihat juga, namun demikian, ialah Sang Pencipta dan ciptaanNya berdiri bersama. Semua mahluk ada karena kekuatan Sang Pencipta. Jika Dia yang Maha Kuasa tidak memberikan dukungan terhadap semuanya, mereka akan segera musnah. Mereka tidak memiliki keberadaan di luar kekuatan Tuhan mereka. Mereka seperti bayang-bayang. Bila kamu meletakkan tanganmu di atas meja kamu dapat melihat bayangannya. Bila kamu menyingkirkan tanganmu, bayang-bayang tersebut akan hilang. Satu yang asli, yang lain bukan.
"Allah yang Maha Kuasa adalah yang asli, Sang Pencipta. Semua nabi dan aulia mengajarkan bahwa keberadaan mutlak adalah Dia semata. Tidak ada keberadaan bagi yang lain. Ini harus menjadi dasar bagi pengetahuan kita untuk berdiri di atasnya. Bila tidak ada dasar yang kuat untuk mengembangkan ilmu, maka bangunan kita bagaikan khayalan, tidak bermanfaat.
"Beberapa orang tolol bertanya, 'Siapa yang menciptakan Sang Pencipta?' Ini pertanyaan bodoh. Sang Pencipta tidak bisa diciptakan. Semua agama, semua nabi, memberikan gambaran tentang Allah yang Maha Kuasa melalui firman, "Demi Allah, Akulah Tuhan! Aku tidak membutuhkan apa-apa! Aku adalah Dia yang berdiri Sendiri! Seluruh alam raya tunduk di bawah KekuasaanKu!" Qayum. Oleh karena itu, Sang Pencipta harus satu; dua itu tidak mungkin, karena satunya akan kemudian membutuhkan yang lain. Dia yang Maha Kuasa tidak membutuhkan apa-apa. Inilah penjelasan mengenai 'Tauhid.'
Eksistensi kita ada karena Dia yang Maha Kuasa. Dia mengirimkan ruh kepada kita setiap waktu. Jika dia tidak mengirimkan, tidak akan ada eksistensi bagi kita. Kita bukan apa-apa dengan diri kita sendiri. Semua ciptaan bagaikan bayangan dalam genggaman Allah. Ketika tangan bergerak, bayangan ikut bergerak. Semua hal, semua kebaikan dan keburukan, tidak penting berada di mana, atau dari siapa asal mulanya muncul, pada kenyataanya berasal dari Allah yang Maha Kuasa. Ini ilmu yang tinggi. Bila seseorang mengetahui ini, dia akan teguh pada keyakinannya, tidak bergerak, bagaikan gunung pada angin yang kencang! Inilah pilar keenam dari Iman, keyakinan.
"Ketika seseorang mengetahui semua hal, semua orang, hanya merupakan tampilan kekuasaan Allah yang Maha Kuasa, maka dia, demi kehormatan Tuhannya, akan selalu menghormati setiap orang. Allah yang Maha Kuasa kemudian akan mengubah yang sudah buruk menjadi kebaikan bagi hamba tersebut. Ketika kamu mencapai kenyataan pada titik ini, tak seorangpun bisa menyakitimu atau memberimu kesulitan. Demi adab baik kamu dan rasa hormat kamu terhadap Tuhanmu dan ciptaanNya, Allah akan mengganti orang yang menyulitkanmu menjadi penolongmu! Kamu harus berkata, 'orang ini datang kepadaku karena kehendak Tuhanku. Dia adalah hamba Tuhanku, oleh karena itu aku harus menjaga kehormatannya.'
"Melawan iblis? Kamu harus tahu bahwa bapaknya iblis ada dalam diri kita sendiri. Itulah nafsu kita. Melawan nafsu kamu sendiri sudah cukup. Ini merupakan pelajaran yang kuat.
Wamin Allah at tawfiq Al fatiha
the teaching of Grand Syaikh Abdullah faiz AdDhagestani
by Mawlana Syaikh Nazim Adil Al haqqani
Sebuah blog yang bagus. Semoga bermanfaat bagi umat manusia. Salam.
BalasHapus