Selamat Datang - Ahlan wa Sahlan - Walcome !

Perjalananmu ada di balik : "Ta'awudz, Basmalah, Tasbih, Tahmid, Tauhid, Takbir, Istighfar, dan Khauqolah".

17 Februari 2010

(Episode 2) Mengenang Amanah Yang Tersembunyi

Iqra, Amri, Amrullah

Ingatlah Saudaraku wasiat Ayahanda Guru Wesi Geni................
Bila gunungan kelir telah dibuat dari Besi Sembojo pertanda pertunjukan wayang terakhir..... yakni Kejadian sebenarnya pada diri manusia yang sekarang diatas bumi pulau ini, Harus di perlihatkan secara tuntas.

Tidak lagi bersanepo-sanepo sebagai pertanda bahwa"Perang Baratayudha" telah mulai disiapkan.
Gunungan wesi sebagai pertanda wayang terakhir........berarti Kisah sebenarnya harus dipertunjukkan, Untuk melihat Hukum, Terhukum, atau Menghukum.

Jika Gunungan Kulit, baru berwujud dari sari tanah melalui rumput dan ternak ....yang dikatakan hanya sebagai Lurah... Sedangkan

Bila gunungan Logam, Janji Sabdo Palon Nayo Genggong telah menuju ke barat pada akhir jaman ini.Dengan pertanda berikutnya sebuah gunung, akan mengiringkan peristiwa itu dengan letusannya! "Para Dewatapun bila mengingkari, akan termasuk...... TERHUKUM"......!

Renungkan Situasi dan Kondisi saai ini, dan Segeralah "MERAPAT". "Semut Hitam bertelur diatas Bara Api, maka muncul Burung Merak yang bersahabat dengan Buaya" Keonglah yang mengetahui Halnya, sebab matanya sebesar Kenong ( Gong ). Tikusnya bersenang-senang ngidung sebab PENJAGANYA hanya KUCING kurus saja. Keongpun melihat KATAK menguras lautan namun aneh kok mendapatkan BANTENG SERIBU (bukan IKAN PAUS), sedangkan penjaganya hanya KATAK saja. Akibatnya SEMUT MERAH mendemonstrasi GUNUNG MERAPI.

Hakekatnya : Mungkinkah Pohon Meranti Berbuah Delima ?

Silahkan saudara-saudaraku yang masih mengenang perjalanan Nur Alif merenungkan untuk diambil hikmahnya.........

Pesan wasiat ini disampai, Maret 1978 oleh Ayahanda Guru Wesi Geni 

dikutip ulang, 22 Juli 1998 oleh Pawang Biru 
dikutip ulang yang ke-2, 14 Februari 2010 oleh Purbojo

10 Februari 2010

Pengin Cerita .......

baratayudha.....barata yudha.....ba ra ta yudha.....
barata yu dha.....bara... ta ... yudha 

ada senyum & pasrah pada diri & orang2 yang dicintai.....
ada do'a untuk saudara-saudara yang sabar & yang sedang bermain dengan amarah... 

ada malu pada isyarat yang sangat jelas dihadapan aqli & qalbi karena harun tak kunjung datang
yang ada hanya menunggu ...karena semua makhluq menanggung qadarNya sendiri2 dg bekal yang ada
hanya menunggu sambil bersih2 jalan yang akan dilewati...... 

berbahagialah saudara2ku yang mampu mengenggam nafsu amarahnya karena Sang Khaliq 

terkadang ingin berbagi......
terkadang sirna karena semua menjadi ahli pikir & ahli ibadah... apalagi menjadi ahli sufi 

Mudah2an semua diberi keberkahan bagi saudara2ku yang beralas tulus & ikhlas dalam berakting! 

jadilah aktris & aktor yang disukai & dan dicintai Sang Maha Sutradara dengan senantiasa tersenyum....
Karena Ridha dengan QadarNya...... 

Ingatlah kisah Ibrahim dalam tiap episode2 saudara2ku karena disanalah saya menemukan makna skenarioNya yang sangat Mulia. 

terkadang pengin cerita.......



sedulurlanang wadon ..... yang duduk di khamalatul Arasy yang mau belajar bareng untuk musyawarah monggo lanjutkan....

yang tidak ya yang sabar.....


sementara via fb, nanti kalo udah minimal terrespon 8 dzikir, kita tentukan langkah selanjutnya.


http://www.facebook.com/profile.php?id=100000258040833